Inilah Plus Minus Pencitraan Foke vs Jokowi


foto
Dua pasang calon gubernur dan wakil gubernur DKI Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli (Foke-Nara) dan Joko Widodo-Basuki Tjahaja (Jokowi-Ahok) punya keunggulan dan kekurangan masing-masing. Terkait pencitraan, hasil menarik mengenai keduanya dipaparkan Lembaga Survei Indonesia (LSI).

Fauzi Bowo yang akrab disapa Foke cenderung unggul dalam citra berwibawa, enak dipandang, mampu memimpin, tegas, dan tidak cacat moral. Sedangkan Jokowi lebih unggul dalam citra bisa dipercaya/bersih dari korupsi; menyenangkan, ramah dan hangat; perhatian pada rakyat, dan pintar. 

"Kualitas personal yang unggul dari masing-masing calon berbeda di mata pemilih," kata Direktur Eksekutif Dodi Ambardi, dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Minggu, 16 September 2012.

Berikut hasil survei LSI soal pencitraan kedua tokoh ini di mata warga DKI :

Berwibawa
Fauzi Bowo : 81 persen
Joko Widodo : 72 persen
Nachrowi Ramli : 72 persen
Basuki Tjahaja : 66 persen

Bisa Dipercaya dan Bersih dari Korupsi
Fauzi Bowo : 46 persen
Joko Widodo : 59 persen
Nachrowi Ramli : 50 persen
Basuki Tjahaja : 50 persen

Enak Dipandang, Ganteng
Fauzi Bowo : 76 persen
Joko Widodo : 59 persen
Nachrowi Ramli : 59 persen
Basuki Tjahaja : 70 persen

Mampu Memimpin DKI Jakarta
Fauzi Bowo : 64 persen
Joko Widodo : 62 persen
Nachrowi Ramli : 57 persen
Basuki Tjahaja : 55 persen

Orangnya Menyenangkan, Ramah dan Hangat
Fauzi Bowo : 72 persen
Joko Widodo : 81 persen
Nachrowi Ramli : 61 persen
Basuki Tjahaja : 72 persen

Perhatian pada Rakyat
Fauzi Bowo : 64 persen
Joko Widodo : 80 persen
Nachrowi Ramli : 60 persen
Basuki Tjahaja : 64 persen

Pintar atau Berwawasan Luas
Fauzi Bowo : 82 persen
Joko Widodo : 83 persen
Nachrowi Ramli : 71 persen
Basuki Tjahaja : 82 persen

Tegas
Fauzi Bowo : 71 persen
Joko Widodo : 68 persen
Nachrowi Ramli : 70 persen
Basuki Tjahaja : 61 persen

Tidak Cacat Moral
Fauzi Bowo : 72 persen
Joko Widodo : 69 persen
Nachrowi Ramli : 62 persen
Basuki Tjahaja : 61 persen

Lembaga Survei Indonesia (LSI)  mengadakan survei pilkada DKI putaran kedua dengan judul "Pilkada DKI Jakarta, Protes Kelas Menengah". 

Survei diselenggarakan tanggal 2-7 September dengan jumlah sampel awal yang diambil secara acak sebanyak 800 orang warga DKI berdasarkan tempat pemilihan suara (TPS). Namun data yang dapat dianalisis sebanyak 399 responden, dengan tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error sebesar 5 persen.

Lintasme
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...